Selamat datang di Blog Yanuar Yogi jangan lupa isi buku tamu ya... Usaha Kambing Etawa: 2010/03

3.19.2010

Visi
Menciptakan peternak yang professional dan unggul

Misi
Menghasilkan Output warga belajar /Santri yang mandiri
Tumbuhnya jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian


Tujuan
1. Sebagai Usaha tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu menambah pendapatan
2. Mendidik warga untuk wirausaha ternak kambing etawa
3. Mengurangi angka pengangguran dan Urbanisasi
4. Menambah pengetahuan ,Kemandirian dan meningkatkan pendapatan

3.17.2010

Ternak Kambing Etawa


dalam perkembanganya meningkatkan populasi, produksi dan produktifitasnya akan dapat membantu mengatasi masalah penyediaan susu serta daging yang di butuhkan dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan nasional melalui program pemerintah.

Produksi susu segar dalam negeri baru memenuhi 25% dari kebutuhan nasional yang sentra produksinya masih terkonsentrasi di Pulau Jawa (70%) dari produksi dalam negeri. Produksi susu tersebut boleh dikatakan keseluruhan atau sebagian besar adalah dari ternak sapi perah, padahal susu bukan hanya dapat dihasilkan dari ternak sapi perah, tetapi juga dapat dihasilkan dari kambing perah yang pupulasinya di Indonesia cukup banyak yang masih dapat dikembangkan untuk meningkatkan populasi, produksi dan produktifitasnya melalui program pemerintah dengan meningkatkan peran para pemangku kepentingan khususnya penyuluh pertanian.

Kambing perah di Indonesia yaitu kambing Peranakan Etawa (PE), merupakan keturunan kambing Etawa dari India, dibawa oleh Belanda pada jaman penjajahan, dikawinkan dengan kambing kacang dan berkembang sebagai kambing penghasil susu, sehingga bentuk tubuh, sifat dan ciri-cirinya berada di antara kambing Etawa dan kambing kacang, yaitu: Bentuk kepala bagian hidung ke atas melengkung atau cembung, telinga panjang menggantung ke bawah, bulu yang indah dan warnanya beragam dari belang putih, merah coklat, bercak hitam atau kombinasi ketiganya, pada bagian belakang memiliki bulu yang panjang dan tebal.

BIBIT DAN REPRODUKSI
Kambing PE berbadan besar, berat badan betina kurang lebih 25 kg dan jantan kurang lebih 35 kg, tinggi gumba yang betina kurang lebih 60 cm dan yang jantan kurang lebih 70 cm. Jantan maupun betina memiliki tanduk pendek dan ramping. Kambing PE dapat menghasilkan anak antara 1–4 ekor per kelahiran atau rata-rata dua ekor. Waktu kawin kambing PE yang baik pada usia 15–18 bulan, karena pada waktu itu alat reproduksinya sudah berkembang sempurna.

Calon induk dan pejantan dipilih berdasarkan catatan produksi. Calon induk yaitu: bobot lahir antara 1,8 – 2 kg; berat sapih antara 6-8 kg; berat umur satu tahun (yearling) antara 20 – 25 kg; pertambahan berat badan harian antara 80 – 120 g/ekor/hari, jumlah anak sekelahiran (litter size) 1,5-1,8 ekor/induk; umur antara 8-12 bulan; mempunyai efisiensi reproduksi yang baik; tubuh tegap, sehat, lincah, dan tidak cacat; tidak pernah terserang penyakit; bentuk ambing simetris, sedikit menggantung, dan puting susu normal (tidak bercabang); bentuk punggung lurus; dan bulu mengkilap.

Calon pejantan yaitu: umur antara 1,5-3 tahun; penampilan bagus dan tegap; memiliki catatan atau informasi produksi maupun reproduksi yang superior, yaitu berasal dari induk yang jumlah anak (litter size) 1,5 – 1,8 ekor/induk, pertambahan berat badan harian (80-120 g/ekor/hari), bentuk scrotum simetris dan mempunyai panjang lingkar 28-30 cm dan tidak nampak bekas abses permanen pada kulitnya, libido tinggi, motilitas sperma 90% dan progresif.

Dewasa kelamin pada umur sekitar 10 bulan, kemudian dapat dikawinkan pada umur 10-12 bulan dengan berat badan sekitar 55 kg. Lama birahi sekitar 35 jam, siklus birahi berselang selama 3 minggu. Pada saat birahi merupakan saat yang tepat untuk dikawinkan, dengan tanda-tandanya yaitu: gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan diam bila dinaiki. Masa bunting sekitar 5 bulan, serta masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan. Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.

Perencanaan Beternak Kambing Etawa


Dalam beberapa jenis usaha tentu harus memiliki acuan serta obsesi pada faktor keuntungan, tentu kita harus benar benar mnganalisa serta mempertimbangkan banyak faktor serta kemungkinan yang mungkin akan kita temui sebagai tahapan maupun kendala dalam setiap usaha.

Dalam melakukan usaha peternakan pun kita harus memiliki perencanaan yang cukup matang untuk memulai usaha di bidang ini , banyak sekali faktor yang menjadi pertimbangan dalam memiliki usaha peternakan kambing etawa namun setidaknya kita mulai dengan beberapa tahapan dari persiapan, pelaksanaan, produksi, hingga evaluasi

Dalam setiap pelaksanaan semua usaha atau anggaplah sebuah project tentu kita harus mempersiapkan banyak hal ,untuk memulai kegiatan beternak kambing etawa kita haruslah mempersiapkan lokasi yang akan kita gunakan sebagai tempat untuk beternak kambing etawa ,

Dalam menentukan lokasi kitapun tidak boleh gegabah mengingat kondisi keamanan, cuaca, suhu udara serta faktor kelembapan juga di butuhkan pengamatan yang cukup serius dalam hal ini .

Faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah keberadaan lokasi beternak yang berlokasi di pemukiman sebaiknya di hindari sebab dalam jumlah ternak yang banyak tentu akan menimbulkan polusi maupun beberapa penyakit .

Selain Faktor Lokasi beternak kita juga harus membekali persiapan pengetahuan yang cukup mengenai seluk beluk beternak kambing etawa .

Pada tahap berikutnya adalah pembangunan kandang sedangakan untuk pembangunan kandang yang terpenting adalah melilihat secara utuh fungsi kandang sebagaimana saya tulisakan dalam kandang kambing etawa ,sedangkan untuk ukuran pembangunan kandang tentu harus mempertimbangkan berapa jumlah kambing yang akan kita pelihara .

Setelah pembuatan kandang tentu kita juga harus mempersiapkan ketersediaan pakan ternak ,lahan pakan ternak juga harus kita persiapkan dengan menanam beberapa hijauan makanan ternak ,sedangkan jenis makanan ternak anda boleh melihat pada tulisan saya tentang hijauan makan ternak.

Setelah tahapan kita memiliki lokasi untuk kandang dan memiliki lahan pakan ternak yang sudah di perhitungkan untuk jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan kambing etawa barulah kita memulai pembelian bibit kambing etawa, yang kemudian kita lanjutkan dengan memelihara kambing etawa serta merawat lahan pakan ternak.

Setelah tahapan tahapan itu kita lalui kemudian mulailah mempelajari serta membuat analisa laba rugi yang bisa kita buat dalam beberapa hitungan dengan jumlah kecil dengan waktu yang pendek ,atau jumlah menengah dengan waktu yang agak panjang,kemudian kita akan dapat memperhitungkan dengan baik kelayakan usaha yang kita buat tersebut

Manfaat Susu Kambing Etawa


Manfaaat susu kambing etawa pernah di tulis oleh Dr.Rini Damayanti Moedji,dipl.CN & Bernardius T Wahyu Wiryanta, Penerbit PT. Agro Media Pustaka, Oktober 2002 Depok Jakarta, Halaman 6 dan 7, Mengungkapkan beberapa kelebihan susu kambing di banding dengan susu dari binatang lainya antara lain sbb:

Mempunyai sifat antiseptik,Alami dan bisa membantu menekan pembiakan bakteri dalam tubuh. Hal ini di sebabkan adanya Flourin yang kadarnya 10-100 kali lebih besar dari pada susu sapi.

Bersifatbasah (Alkaline Food)sehingga aman bagi tubuh.

Proteinnya lembut dan efek laktasenya ringan, sehingga tidak menyebabkan diare.

Lemaknya mudah di cerna karena mempunyai tekstur yang lembut dan halus lebih kecil dibandingkan dengan butiran lemak susu sapi atau susu lainya. Dan juga bersifat Homogen alami. Hal ini mempernudah untuk di cerna sehingga menekan timbulnya reaksi-reaksi alergi.

Dengan adanya sodium (Na),Fluorin(F),Kalsium(C),dan Fosfor(P)Sebagai elemen kimia yang dominan serta kandungan nutrisi lainya,Maka susu kambing berkhasiat:

Menambah Vitalitas dan daya tahan tubuh.

Mengatasi masalah impotensi dan gairah seksual, Baik bagi pria maupun wanita.

Mempunyai efek anti kanker

Membantu pencernaan dan mentralisir asam lambung.

Menyembuuhkan reaksi-reaksi alergi pada kulit, Saluran nafas dan pencernaan.

Menyembuhkan untuk therapy beberapa penyakit paru-paru, Seperti Astma, TBC, serta infeksi akut lainya pada paru-paru.

Menyembuhkan kelainan ginjal, Seperti Nepbrotic Syndrom infeksi-infeksi Ginjal dan asam urat tinggi.

Kandungan kalsium (Ca)yang tinggi dapat membantu menyembuhkan rematik dan mencegah kerapuhan tulang(Osteoporosis)

Tips Membeli Kambing Etawa


Sudah barang tentu kita sebagai peternak akan menyiapkan calon indukan yang bagus dan berkualitas. Tentu saja memiliki harapan agar anak kambing yang akan di hasilkan, nantinya akan sesuai dengan keinginan kita. Walaupun nantinya terpaksa tidak sesuai, mungkin hanya sekedar pola warna kambingnya saja.

Dari sekumpulan pengalaman saya dan para peternak lingkungan saya, biasanya mengacu beberapa factor yang dapat dijadikan sebagai pedoman agar kambing yang akan kita beli nantinya dapat menjadi sebagai indukan yang bagus.

Factor kambing pejantan memang memiliki peranan dominan di dalam usaha pengembangbiakan kambing etawa.

Pejantan Kambing Etawa umumnya memiliki gen yang sangat dominan pada anak turunnya, bahkan sampai 60-70%. Selebihnya biasanya mengikuti gen dari induk betina pada kambing.

Hal-hal dasar yang perlu kita cermati antara lain;

1.Pola Warna Kambing Etawa

Kambing Etawa biasanya memiliki pola warna yang bermacam macam seperti Putih,Hitam Coklat, sedang kebanyakannya memiliki warna paduan antara putih hitam atau Coklat putih ,sedang Trend pola warna paling banyak di gemari saat ini adalah pola dasar badan putih dengan pola warna kepala hitam legam

2.Pola telinga dan kepala yang bagus

Pola telinga yang bagus adalah telinga yang menjulai ke bawah, lemas dan panjang. Semakin panjang telinga kambing, berarti semakin bagus kambing tersebut.

Jenis telinga yang bagus biasanya tidak memiliki pangkal telinga yang menonjol ke luar, jadi dari samping kepala kambing langsung ke bawah. Sedangkan Panjang minimal telinga kambing etawa biasanya sekitar 30 cm.

Untuk criteria pola kepala yang bagus, adalah kepala yang agak jenong mendekati bentuk lingkaran jika dari samping serta memiliki rahang mulut yang kuat .

3.Pola Tubuh

Kambing harusnya memiliki tulang-tulang yang kokoh dan besar. Semakin besar tulang pada kambing berarti semakin besar kemungkinan kambing tersebut untuk dapat tumbuh menjadi kambing yang besar.

Beberapa cara tersebut hanyalah merupakan cara yang mudah untuk memperkecil resiko jika kita membeli kambing di pasar kambing etawa,

Membeli kambing di pasar juga memiliki banyak kelebihannya, selain banyak kambing sebagai pembanding, harga yang berlaku di pasar biasanya tidak setinggi harga kambing yang masih berada di kandang peternak. namun, berdasarkan pengalaman saya,beberapa kambing etawa yang di pasar biasanya tidak dapat dipertanggung jawabkan silsilah serta mutunya ,dan Jarang ada peterna membawa kambing etawa yang berkelas itu ke pasar kambing.

Untuk lebih amannya, saya sarankan apabila calon peternak ingin membeli kambing untuk diternakan, sebaiknya datang ke peternaknya langsung. Hal ini akan membuat kita lebih jelas untuk mengamati dan bertanya tentang metode perawatan serta kebiasaan perawatan ternak.

Selamat mencoba untuk beternak Kambing Etawa

Menentukan Umur Kambing Etawa


Pada saat kita akan membeli kambing etawa yang dari petani tentu akan bingung dalam menafsirkan berapa umur kambing tersebut, tentu jika kita tidak jeli dalam menentukan umur atau mengenali tanda umur kambing etawa maka kita akan tertipu dengan bentuk kambing .

Terlebih lagi jikala kita hendak mencari kambing bakalan induk kita mesti harus jeli dan teliti dalam menafsirkan umur kambing etawa,agar pelaksanaan untuk beternak kambing etawa sesuai dengan yang kita rencanakan.

Sebenarnya cara paling jitu untuk menentukan umur kambing adalah dengan melihat kembali tanggal kelahiran kambing etawa tersebut, namun jika kita hendak membeli kambing dari orang lain tentu hal itu sangat tidak mungkin.

Cara lain untuk menentukan umur kambing etawa adalah dengan melihat kondisi gigi kambing etawa, namun cara ini sebenarnya hanya merupakan acuan bukan penentu yang akurat dalam menafsirkan umur kambing etawa.

Untuk Umur 0 – 1 tahun : Gigi seri susu sudah tumbuh semua
Umur antara 2 – 3 tahun : 4 gigi seri susu berganti dengan gigi tetap ( poel empat )
Umur antara 3 – 4 tahun : 6 gigi seri susu berganti dengan gigi tetap ( poel enam )
Umur antara 4 – 5 tahun : 8 gigi seri susu berganti dengan gigi tetap ( poel delapan )
Umur lebih dari 5 tahun : gigi seri tetap sudah mengalami keausan atau tanggal semua ( rampas )
Pengetahuan tentang umur kambing tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui bakal kwalitas dari kambing etawa , dan bermanfaat untuk mengetahui masa produksi terbaik untuk kambing etawa, jikala anda menginginkan untuk berinfestasi sebaiknya memilih bakalan induk kambing etawa dan bakal pejantan yang memiliki usia antara 1 th hingga 3 tahun agar kita masih memiliki masa produksi kambing yang baik.

Siklus Birahi Kambing Etaw


Dalam usaha beternak kambing etawa kita sebagai peternak harus memahami siklus birahi kambing etawa betina, sebab jikala kita ingin berhasil dalam memproduksi ternak kita memang harus mengenali siklus masa birahi kambing etawa ,karena beternak kambing etawa memang membutuhkan pemahaman yang berbeda dalam memeliharanya tentu juga dalam hal mengawinkannya.


Para peternak kambing etawa memang tidak mencampur kambing betina dengan kambing jantan dalam keseharianya mereka bersama namun terpisah oleh sekat kandang ,yang hal ini agar terjaga kondisi siklus perkawinan kambing dengan baik .

Setiap kambing etawa betina yang sudah dewasa biasanya memiliki siklus birahi yang kemudian akan di lanjutkan dengan proses keluarnya sel telur untuk di buahi .

Secara teori kambing etawa sebenarnya sudah di anggap dewasa atau berkembang menjadi bakal induk dewasa setelah mengalami siklus birahi pertama yang biasanya dapat terlihat dari umur 8 sampai 12 bulan .

Pada umumnya kambing etawa memiliki masa waktu birahi berkisar antara 24 hingga 48 jam dan memiliki satu siklus yang berumur sekitar 18 hingga 25 hari dalam sekali siklusnya.

Sedangkan cirri umum secara fisik yang dapat kita kenali dalam kasat mata ketika kambing etawa mengalami birahi bias kita lihat sebagai berikut :

Kambing Etawa betina terlihat kurang nafsu makan
Kambing betina terlihat gelisah dan sering mengembik
Alat Kelamin luar terlihat basah mengeluarkan lender,terlihat memerah dan membengkak
Kambing betina terlihat sering mengibaskan ekornya dan menggosok kan badanya mengelilingi kandang
Tidak Menghindar ketika di naiki oleh kambing jantan
Apabila tanda tanda fisik yang terlihat itu sudah jelas maka sebaiknya segera mengawinkan kambing betina tersebut , namun sebaiknya dilakukan jeda waktu dari awal terlihatnya sekitar 8 jam hingga 12 jam , apabila terlihat tanda tandanya sore maka kawinkan kambing tersebut pada ke esokan harinya.

Belajar dari beberapa petani yang berada di sekitar wilayah Desa Donorejo, Kec Kaligesing , Kab Purworejo saya mengumpulkan beberapa pengalaman yang akhirnya dapat di ambil kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengawinkan kambing biasanya dilakukan 8 hingga 12 jam sejak tanda tanda siklus terlihat.

Sedangkan cara mengawinkan kambing etawa biasanya dengan dilakukan pencampuran dengan pejantan selama beberapa jam hingga terjadinya perkawinan tersebut ( umumnya peternak menunggui saat terjadinya perkawinan )

Menurut teori kambing etawa sebenarnya boleh di kawinkan semenjak siklus pertama birahi namun untuk mendapatkan hasil keturunan kambing etawa yang baik dan mengembangkan induk sampai benar benar dewasa biasanya peternak akan menunda perkawinan sampai beberapa kali siklus atau di tunda hingga umur 3 atu 4 bulan setelah birahi pertama terlihat ( berkisar 12 hingga 14 bulan ).

Peternak yang teliti biasanya akan mebuat tanggal atau menandai sejak siklus birahi betina hingga menjelang betina benar benar dewasa dan siap untuk di kawinkan agar dapat mengenali pada masa birahi berikutnya dan biasanya kambing betina yang terhitung mendekati siklus birahi akan di berikan makanan ( konsentrat ) yang mengandung protein serta gisi yang lebih baik dari biasanya , hal ini bertujuan agar memperkecil kemungkinan gagal kawin yang berarti harus menunggu 21 hari lagi untuk siklus berikutnya.

Mengawinkan Kambing Etawa


Dalam usaha peternakan kambing etawa kita memang haruslah memahami cara reproduksi kambing jenis etawa ini sebab pengetahuan untuk sistem reproduksi kambing etawa nantinya akan mempengaruhi perkembangan usaha beternak kambing etawa.

Beternak Kambing Etawa memang tidak seperti umumnya kambing lokal yang bisa kawin dengan sendirinya dan tak ter jadual.

Mengawinkan Kambing etawa memang harus di ketahui dari siklus birahi dari bakal induk kambing etawa yang memiliki ciri yang berbeda beda tergantung dari ciri dasar bawaan dari kambing,walaupun secara garis besar tetap mudah untuk di pelajari. ( untuk mengetahui siklus birahi silahkan klik di sini )

Setelah memahami siklus birahi bakal induk kambing etawa tentu saja kita akan mengenali ciri ciri umum kambing saat birahi untuk siap di kawinkan.

Berdasar pengalaman dan umumnya para peternak kambing etawa di wilayah kaligesing mengawinkan kambing etawa pada pagi hari dengan cara mencampur kambing betina yang siap kawin tersebut dengan pejantan selama beberapa jam sampai berhasil kawin.

Mengawinkan Kambing Etawa membutuhkan kesabaran yang lumayan oleh peternak sebab kadang tidak bisa langsung kawin karena kecocokan antar kambing juga harus di sesuaikan , tidak jarang harus berganti pejantan karena kadang perbedaan postur tubuh antara betiana dan pejantan.

Dalam Mengawinkan kambing etawa kita harus benar benar melihat jelas perbedaan potur tubuh antara betina dan pejantan kambing etawa, sebab jikala pejantan terlampau besar sedang induknya tidak mampu menopang tubuh pejantan maka prosesi mengawinkan kambing etawa tersebut tidak tercapai.

Mengawinkan Kambing etawa dengan melihat jenis dan kelasnya tentu juga sangat berpengaruh terhadap hasil peranakan kambing etawa yang nantinya akan di hasilkan.

Untuk cara dan memahami proses mengawinkan kambing etawa kita harus tahu saat yang tepat guna menghasilkan keturunan yang baik sebab masa kawin yang terlalu dini akan menghasilkan kambing yang berkwalitas kurang baik.

Penyakit Kambing Etawa


Penyakit Tetanus Pada Kambing Etawa

Jenis ternak Kambing etawa memang memiliki banyak penyakit seperti pada umumnya ternak yang lainnya, beberapa penyakit ringan pernah saya bahas pada artikel sebelumnya sedangkan untuk beberapa penyakit yang fatal memang belum saya ulas

Kali ini saya akan menyampaikan pengalaman saya dalam beternak kambing etawa di wilayah donorejo kaligesing purworejo, mengenai penyakit tetanus pada kambing etawa

Jenis penyakit tetanus pada kambing adalah kategori penyakit yang lumayan fatal dan kebanyakan dari korban penyakit tetanus kebanyakan mengakibatkan kematian pada ternak kambing.

Jika kambing etawa terjangkit penyakit tetanus biasanya akan mengalami kejang kejang dan kemudian akan terlihat sebagian tubuhnya kaku susah di gerak kan.

Biasanya penyakit ini sangat cepat sekali terlihat perubahan pada kambing dan secara cepat juga biasanya kambing yang sudah terjangkit tetanus akan mengalami penurunan daya tahan tubuh dengan sangat cepat.

Ada beberapa kejadian pada induk kambing yang terlihat mengejang dari bagian belakang tubuhnya tidak bisa di gerakkan dan kemudian secara cepat pula akan menjalar ke bagian perut hingga leher dan jikala terlambat beberapa waktu mendapati pertolongan dari dokter hewan biasanya ternak akan segera mati.

Dari pengalaman saya beternak kambing etawa dan rata rata para peternak di kawasan kaligesing memiliki pengalaman yang serupa mengenai jenis penyakit ini bisa di bilang hanya 30 persen yang selamat atau memiliki kemungkinan sehat dan kebanyakan akhirnya ternak mengalami kematian.

penyakit tetanus bisa saja menyerang semua kambing tanpa memandang umur namun pengalaman paling sering adalah pada induk dan anakan kambing etawa ( cempe ).

Penyakit Tetanus ini tidak bisa di obati secara tradisional biasanya saya menyerahkan perawatan pada dokter hewan yang memang memiliki keahlian dalam menangani penyakit ini.

Hampir setiap ternak yang mengalami penyakit jenis tetanus biasanya banyak yang berujung pada kematian ternak , apalagi apabila penyakit ini menjakit pada anak kambing etawa.

Berdasar pengalaman dan penjelasan dari beberapa ahli ( dokter hewan ) penyakit tetanus umumnya susah di obati serta memiliki kemungkinan sembuh hanya 30 persen dan jenis penyakit ini hanya bisa di cegah dan biasanya terjangkit pada saat kambing melahirkan atau kambing mengalami luka .

Pencegahan penyakit tetanus ini sebenarnya memang bisa dengan cara melakukan vaksinasi tetanus namun hal ini sangatjarang di lakukan bahkan saya sendiri juga belum pernah memberikan vaksin tetanus pada semua ternak saya , namun saya biasanya hanya melakukan pencegahan dengan cara mengobati luka serta memberikan atibiotik pada ternak yang mengalami luka seperti pendarahan pada saat melahirkan.

Pada jaman dulu umumnya peternak memberikan abu atau debu sisa pembakaran di sekitar luka atau alat kelamin kambing betina setelah melahirkan dan juga memandikan anak kambing etawa dengan air kelapa muda pada saat setelah lahir karena di percaya bahwa kelapa muda mengandung alkohol ringan untuk membersihkan luka pada anak kambing dan menghindarkan dari terjangkitnya bakteri yang di bawa lalat pada luka tali pusat setelah melahirkan.

Namun pada perkembangan kini dan setelah mendapat banyak penjelasan oleh para ahli ternak termasuk para pakar kesehatan hewan ternak ( dokter Hewan ) para peternak di lingkungan kami sudah mengenali obat obat luar yang bisa di berikan .

Pengalaman saya pribadi memiliki ternak yang terjangkit tetanus kebanyakan berujung kematian dan umumnya saya menjumpai ternak saya terkena tetanus sesaat setelah melahirkan ( untuk Induk ) atau setelah di lahirkan ( untuk cempe )

Tetanus pada induk kambing etawa umumnya di karenakan membusuknya sisa plasenta yang terputus pada saat melahirkan dan tidak segera keluar dari rahim lebih dari tiga hari sedangkan tetanus pada cempe biasanya juga terjangkit disebabkan membusuknya talipusat pada cempe yang tidak segera kering.

Penanganan penyakit ini ( pencegahan ) yang saya lakukan biasanya dengan mengamati secara teliti pada saat kambing melahirkan dan langsung memberikan suntikan anti biotik ( dengan refrensi dokter hewan ) sesegera mungkin membersihkan kotoran darah yang tersisa di sekitar bulu kelamin untuk menghindarkan lalat kita bisa juga menyemprotkan obat anti lalat ( gusanek atau sekelasnya ) kalo dulu biasanya dengan minyak wangi semprot beralkohol. lakukan pembersihan pula pada anakan kambing etawa yang terpenting adalah di sekitar tali pusat dan tentu saja melakukan pemotongan tali pusat juga harus dengan benar ( tidak terlalu panjang ).

Jikala Induk kambing etawa mengalami putus plasenta dan umumnya dapat di ketahui dengan terciumnya bau busuk pada sekitar alat kelamin sesegera mungkin berikan suntikan penghancur plasenta ( dengan ref dokter hewan ) agar tidak mengakibatkan tetanus atau penyakit yang lainnya.

sekian artikel ini mudah mudahan membantu para peternak untuk mengenali penyakit serta mengurangi resiko kematian ternak karena penyakit tetanus .

semoga pengalaman ini dapat membantu jikala ada kurang lebihnya dalam tulisan ini saya memohon maaf dan alangkah lebih baiknya anda juga berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli penyakit ternak…….. salam sukses untuk peternak